Penyeimbang Hidup …

Penyeimbang Hidup …

Tuntutan pekerjaan seringkali membuat kita kehilangan waktu untuk keluarga, teman-teman lama, bahkan saat merenung bagi diri kita sendiri. Padahal kehidupan haruslah seimbang. Seimbang membagi waktu untuk pekerjaan, keluarga dan diri kita sendiri agar kehidupan menjadi harmonis.


Blog ini adalah tempat saya mencoba menyeimbangkan hidup, kelas tempat saya kembali belajar menulis, sanggar tempat saya kembali ke masa kecil, saat saya sangat senang membuat coretan-coretan kecil diselembar kertas usang bekas pembungkus belanjaan ibu saya …

Jumat, 08 Oktober 2010

"Mama, Hani mo nonton UPIN IPIN...".





"Btul..Btul..Btul...", begitu kata-kata khas dari serial ini yang belakangan banyak dipakai orang ^_^  

------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

“Mama, Hani mo nonton UPIN IPIN di henpon mama..”, kata Hani menyambut kepulangan saya dari kantor malam itu, “Iya, nanti ya..”, Jawab saya ,”Sekarang..”, katanya setengah merengek, “Ya nanti dong, mama kan baru pulang...istirahat dulu, minum dulu..”, jawab saya lagi..., ”Ahhh..mama mah gitu...sekaraaangngng...”, kali ini rengekannya sudah berubah menjadi teriakan yang disertai gerakan menarik-narik tas dan baju saya ....huftftftft, ”Iyaaa..iyaaa..”, jawab saya akhirnya sambil setengah kesal...

Kejadian itu selalu terulang setiap hari saat saya pulang kerja, gak perduli saya pulang dalam keadaan basah kuyup kehujanan sekalipun pokoknya permintaan nonton UPIN IPIN di handphone harus disegerakan, kalo nggak...dijamin rengekan nggak akan berhenti sampai besok pagi ha..ha..ha..ha.... lebayyy ...

Pernah suatu saat iseng saya tanya ke Hani sewaktu dia sedang menonton UPIN IPIN (sstt..bocoran..saking tiap hari ditonton,sampe-sampe saya harus mencharge HP setiap hari dan Hani sampe hafal dialognya lho...hihihi..), “De, emang dede gak bosan nonton UPIN IPIN terus tiap hari ?”,”Nggak..”, jawab Hani santai...

“Mmm... tapi mama bosan liat dede nonton itu terus setiap hari...”,  kata saya setengah menggoda...”Tapi Hani nggak bosan,Ma..”,  jawab Hani cuek dengan mata tetep ke handphone ....jiahhh, speechless deh..gak tau mo ngomong apalagi...

Sebetulnya saya sih seneng-seneng aja Hani kena demam UPIN IPIN, dari pada demam film-film kartun yang nggak jelas esensinya, film kartun  yang nggak banget gitu dehhh....karena selain kocak serial UPIN IPIN juga bermuatan edukasi, menjunjung tinggi etika sopan santun, pelestarian nilai-nilai budaya, moralitas, dan religius (islam).  Salah satu contoh, di salah satu episode UPIN IPIN yang  saya lupa judulnya, ada adegan Opa sedang menuntun Upin dan Ipin membaca niat untuk berpuasa, nah saking seringnya Hani anak saya nonton episode itu, lama-lama dia jadi hafal bacaan niat untuk berpuasa, sesuatu yang luar biasa bagi saya untuk anak seusia Hani yang masih batita.


Untuk para orang tua (terutama keluarga muslim), menurut saya Upin dan Ipin adalah tayangan bagus untuk anak-anak kita dan untuk keluarga lain yang non muslim pun ini juga bagus karena banyak muatan moral tentang bagaimana belajar toleransi dan menerima perbedaan. Upin dan upin mempunyai banyak teman dengan berbagai karakter. Ada Mei-mei yang keturunan Tionghua, Jarjit yang keturunan India, dll. Pastinya seru dehh...upsss...koq saya udah kayak PR-nya serial UPIN IPIN yaaa... hehehehe..

Untuk para penggemar UPIN IPIN, selamat menonton serial ini...
Untuk para kartunis kita, kapan ya kita bisa bikin serial kartun kayak gini juga... ?!?

--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
*Ssttt..bocoran lagi,selain rengekan nonton UPIN IPIN, sekarang Hani juga lagi demam ngerengek minta rambutnya dikuncir kayak KHRISNA ("Mama, Hani mo dikuncir kayak Khrisnaaaa...."),AAAAAAAAAA.....What Next ?!? hehe ... :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Komenin ya ? ya..? ya..?